
Andrew Garfield mempertaruhkan
kariernya untuk memerankan Peter Parker di film reboot 'Spider-Man'.
Jika gagal, Andrew akan dicaci-maki oleh para penggemar superhero
ciptaan Stan Lee dan Steve Ditko itu, dan kariernya akan hancur lebur.
Andrew
baru bisa bernapas lega setelah 'The Amazing Spider-Man' dirilis. Kerja
keras sang sutradara Marc Webb dan Andrew berbuah manis. Mereka sukses
menghidupkan lagi Spider-Man. Sampai saat ini, 'The Amazing Spider-Man'
sudah mengumpulkan pendapatan hingga US$ 547 juta.
Andrew mengaku
sudah mengidolakan Spider-Man sejak berusia tiga tahun. Saat baru
memulai kariernya, ia bermimpi bisa memerankan karakter itu di layar
lebar.
"Ketika saya berusia tiga tahun saya adalah fans
Spider-Man," ujar aktor yang kini berusia 28 tahun itu saat melakoni
wawancara dengan Mirror.
Bahkan, saat baru lulus kuliah, ia
sempat membeli DVD bajakan tiga film 'Spider-Man'. Setelah menonton film
itu, ia berlatih cara merayap Spider-Man di dinding apartemennya.
Meski
memiliki impian menjadi Spider-Man, Andrew mengungkapkan dirinya sempat
ragu untuk menerima tawaran itu pada awalnya. Apalagi, ia akan
dibanding-banding dengan aktor yang juga dikaguminya, pemeran Spider-Man
sebelumnya Tobey Maguire.
"Banyak yang kupikirkan di kepalaku
sebelum aku menyanggupinya," tutur pria yang disebut-sebut terlibat
cinta lokasi dengan lawan mainnya Emma Stone itu.
Setelah
beberapa hari, Andrew akhirnya memutuskan untuk mengikuti impiannya
ketika dirinya masih berusia tiga tahun. Dan, ia menyingkirkan
ketakutan-ketakutan jika dirinya gagal.
"Anda cuma hidup sekali dan siapa Anda untuk menolak peran superhero idolamu," ucapnya.
Andrew pun mengatakan ia dan Peter Parker sebenarnya memiliki kesamaan. Apa itu?
"Aku
juga di-bully di sekolahku sejak aku berusia enam tahun hingga 12
tahun, dan aku harus berjuang melawan mereka yang mem-bully-ku,"
tuturnya.
Tak sekadar berakting, Andrew juga terlibat dalam
penggarapan naskah 'The Amazing Spider-Man'. Adegan Peter Parker bermain
skateboard adalah idenya.
from : Detik.com